Juergen Klopp. Sumber foto: jpnn.com
8Tangkas - Jurgen Klopp yang saat ini sama sekali tidak tertarik dengan adanya ide Piala Dunia digelar dua tahun sekali. Hal itu telah membuktikan FIFA memang mata duitan.
Gagasan untuk menggelar Piala Dunia tiap dua tahun telah dilontarkan oleh mantan manajer Arsenal, Arsene Wenger. Wenger yang saat itu telah mengungkapkan ide tersebut dengan kapasitasnya sebagai Kepala Pengembangan Sepakbola Global FIFA.
Wenger yang beralasan ingin menyajikan tontonan yang sangat bermutu. Selain itu, pria asal Prancis itu juga telah menilai para pemain akan menjalani kompetisi yang lebih simpel karena babak kualifikasi tidak perlu melewati proses yang sangat panjang.
Dengan Piala Dunia telah dihelat empat tahun sekali, bakal akan ada empat periode kualifikasi sejak bulan September hingga November serta Maret. Ini tentu bakal merugikan klub mengingat tenaga pemain yang sudah terkuras di kompetisi.
Sementara jika Piala Dunia berjalan dua tahun sekali maka periode kualifikasi bisa dipangkas menjadi dua saja. Namun, ide Wenger tersebut sepertinya akan terbilang sulit terwujud karena resistensinya yang begitu kencang.
Manajer Inggris Gareth Southgate juga telah menyebut Piala Dunia dua tahun sekali akan mengurangi daya tariknya yang selama ini terkenal prestige, sementara Presiden UEFA Aleksander Ceferin juga telah menyebut turnamen itu akan turun gengsinya jika terlalu sering dihelat.
Berbeda dengan dua koleganya tersebut, Klopp yang selaku manajer Liverpool menyebut ide tersebut konyol dan hanya memikirkan uang saja. Sebab FIFA yang saat ini tidak peduli dengan kesehatan fisik serta mental para pemain.
Dengan jadwal kompetisi yang sangat padat, para pemain sudah seharusnya mendapat waktu istirahat lebih banyak.
"Tidak ada olahraga lain di dunia dengan kalender yang sangat melelahkan seperti ini, bahkan olahraga fisik pun juga tidak ada," ujar Juergen Klopp seperti dikutip France 24.
"Ada olahraga yang lebih menuntut fisik seperti atletik dan maraton, tapi mereka yang tidak berlari 20,30,atau 40 kali per tahunnya," sambungnya.
"Kita semua tahu kenapa ini bisa terjadi. Meski orang telah bilang ini demi memberikan kesempatan untuk banyak negara berpartisipasi , pada akhirnya semua demi uang. Ya, selalu seperti itu."
0 Komentar