8Tangkas - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin telah mengumumkan bahwa Malaysia akan menerapkan lockdown atau karantina wilayah mulai 1 Juni hingga 14 Juni 2021, karena meningkatnya jumlah kasus COVID-19. Menurut Muhyiddin, jika tidak dilakukan tindakan karantina wilayah ini, kondisinya akan semakin parah.
“Tindakan ini diambil setelah menunjukkan tren peningkatan kasus COVID-19, peningkatan yang sangat tajam dengan masing-masing kasus kematian yang tinggi. Jika tindakan drastis tidak segera dilakukan, dikhawatirkan sistem kesehatan di negara kita akan runtuh dan kita akan menghadapi bencana yang lebih besar," kata Muhyiddin dalam pernyataannya.
PM Malaysia menjamin bahwa dia akan bekerja keras untuk memberikan bantuan kepada masyarakat selama lockdown
Kemudian, Muhyiddin juga mengingatkan bahwa karantina wilayah yang akan dilakukan Malaysia bisa berdampak besar bagi perekonomian nasional dan kehidupan masyarakat. Ia juga mengungkapkan bahwa anggaran pemerintah saat ini terbatas.
Namun, atas dasar kepedulian terhadap kesejahteraan rakyat, Muhyiddin mengatakan pemerintah akan bekerja keras untuk menjamin keseimbangan kehidupan dan penghidupan.
“Memastikan kesejahteraan masyarakat, termasuk kesempatan bagi saudara untuk mencari nafkah untuk orang yang mereka cintai selama periode tersebut,” jelas Muhyiddin.
Akan ada penguncian fase 2 dan 3
Sebelumnya, Muhyiddin mengatakan munculnya varian COVID-19 yang lebih ganas juga mempengaruhi keputusan Dewan Keamanan Nasional untuk memberlakukan lockdown. Menurut Muhyiddin, meningkatnya kasus COVID-19 setiap hari telah membatasi kapasitas rumah sakit untuk merawat pasien di seluruh negeri.
Jika lockdown total fase 1 berhasil mengurangi kasus harian COVID-19, pemerintah akan menerapkan lockdown fase 2 selama empat minggu dengan mengizinkan pembukaan kembali beberapa sektor ekonomi yang tidak melibatkan pertemuan besar.
“Setelah lockdown fase 2 berakhir, langkah selanjutnya adalah fase 3, yaitu menerapkan perintah pengendalian pergerakan yang serupa dengan yang berlaku saat ini, di mana kegiatan sosial tidak diperbolehkan dan hampir semua sektor ekonomi diizinkan untuk beroperasi dengan tunduk pada prosedur operasi standar yang ketat dan kehadiran fisik yang terbatas di tempat kerja,” kata Muhyiddin mengutip Channel News Asia, Jumat (28/5/2021).
Kasus harian COVID-19 di Malaysia mencetak rekor
Pengumuman Muhyiddin datang ketika Malaysia melaporkan rekor kasus COVID-19 untuk hari keempat berturut-turut. Hari itu, Jumat (28/5/2021), terdapat 8.290 kasus infeksi baru, sehingga total kasus nasional mencapai 549 ribu kasus.
Sementara itu, ada 61 kematian akibat COVID-19 pada orang berusia antara 27 hingga 92 yang dilaporkan, sehingga jumlah kematian di Malaysia menjadi 2.552.
Sebelumnya, perintah kontrol pergerakan (MCO) nasional yang disebut MCO 3.0 diberlakukan kembali pada Mei 2021 untuk mencegah penyebaran wabah. Saat itu, semua sektor ekonomi diperbolehkan beroperasi, namun masyarakat didorong untuk melakukan self lockdown.
0 Komentar