Banyak PHK terjadi akibat pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung selama satu tahun di Indonesia. Untuk bisa bertahan hidup, banyak dari mereka yang beralih menjadi wirausahawan atau pengusaha.
Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah selama 2010-2018 menyebutkan bahwa peningkatan jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) rata-rata 1,4 juta per tahun. Tidak menutup kemungkinan angkanya akan terus meningkat akibat pergeseran tersebut, yang membuat persaingan usaha semakin ketat.
Bagi pelaku UMKM yang awalnya mapan, situasi saat ini juga membuat mereka harus berpikir lebih kreatif agar bisa bertahan. Sedangkan bagi yang baru belajar harus memperkuat riset dan pengetahuannya tentang pasar sebelum memulai usaha.
Platform riset pasar, Populix, dapat menjadi acuan para pelaku UMKM dalam mengetahui kebutuhan pasar dengan jutaan responden di berbagai wilayah Indonesia, sekaligus memberikan solusi dalam membaca situasi pasar.
“Memulai bisnis atau bisnis harus memiliki data dan riset yang kuat. Sebab, tanpa data dan riset yang kuat akan sulit menembus pasar,” kata Head of Marketing Populix Jessica Gautama, Selasa 16 Maret 2021.
Populix tidak hanya diperuntukkan bagi UMKM, namun pelajar dan mahasiswa di era revolusi industri 4.0 juga harus mengacu pada data dan riset yang kuat agar bisa melek dengan kondisi pasar.
“Sebagai solusi alternatif, kami memiliki Paket Tabungan Populix (PHP) agar UKM dan mahasiswa dapat dengan mudah mencari dan mengolah data,” ucapnya.
Paket Tabungan Populix (PHP) merupakan layanan terbaru dari Populix dengan banderol Rp3 juta. Pengguna bisa mendapatkan studi hanya dalam 3 hari dan dapat mengakses dasbor hingga satu tahun.
“Prosesnya mudah. Setelah melakukan pembayaran online dan mengisi formulir, Anda akan mendapatkan akun. Admin kami akan memberikan akses ke dashboard Populix sehingga Anda bisa melihat proses belajar PHP,” jelas Jessica.
8Tangkas | Situs Bolatangkas Online | Bola Tangkasnet | Agen Bolatangkas Slot
0 Komentar